Pengalaman Haji Bag.2 ???? Mendulang Sabar 

Saudaraku. Sebelumnya Cak Mar telah sampaikan bahwa memulai segala sesuatu semua tergantung niatnya, sedalam dan setulus apapun niatnya nantinya akan menjadikan landasan untuk langkah selanjutnya. Setelah di tulisan sebelumnya Cak Mar tulis pengalaman haji berawal dari niat, sekarang Cak Mar akan menulis tentang pengalaman haji dengan mendulang sabar. Kenapa??? Karena inilah fase yang akan dihadapi bagi para jemaah haji ketika mendapatkan undangan ke baitulloh. Berbagai ujian, godaan, cobaan akan datang silih berganti.

pengalaman haji

Cak Mar masih ingat beberapa narasumber haji dan para calon tamu haji bagaimana mereka menghadapi ujian dan cobaan sebelum berangkat haji. Bahkan bagi ayahanda dan ibunda Cak Mar sendiri juga mengalaminya yang mana termasuk salah satu atau salah dua kejadiannya adalah pernah ayahanda dan ibunda naik motor trus ditabrak anak muda yang lagi “ngebut” muncul dari dalam rumah, pernah juga ibunda opname dan sempat koma karena menderita jantung koroner. Tetapi syukurlah ayahanda dan ibunda tetap berangkat dan malahan menjadi sehat ketika disana selama musim haji, kemudian sampai pulang lagi dengan sehat dan selamat sampai di rumah.

Kembali pada cerita Cak Mar…..

Masih hangat pada tulisan sebelumnya bahwasannya Cak Mar harus mempersiapkan uang 4500 USD sebagai dana daftar porsi haji, Alhamdulillah rejeki memang datang tidak disangka sangka dan uang itu ada dengan qodar yang telah ditetapkan.

Cak Mar akhirnya membayar uang tersebut dan dapatlah setoran awal BPIH untuk Haji Plus. Dapatlah nomor porsi haji.

Ayahanda dan Ibunda Cak Mar mendapat panggilan haji pada tahun haji 2013, walaupun begitu beliau berdua melalui haji reguler. Senada dengan itu, Cak Mar sendiri berdoa dan berharap agar bisa mendampingi orang tua selama haji disana.

Pada maret 2013, datanglah telepon dari biro haji jakarta. Kebetulan Cak Mar ikut PT Mulia Pacific Tour yang berkantor di Jalan Radio Dalam Jaksel. Dalam telepon tersebut Cak Mar dinyatakan berangkat dan terdaftar pada haji tahun 2013. SubhanaAlloh, Luapan bahagia tak terkira membuat Cak Mar mengucap syukur tak terhingga …. Linangan air mata sampai istri bertanya tanya apa gerangan yang terjadi … Maka berceritalah tentang semua dan istri pun takjub serta bersyukur.

sujud syukur

Kira kira April-Mei 2013 Cak Mar mendapatkan kesempatan manasik pertama di jakarta. Perlu diketahui manasik haji plus tidak sesering manasik haji reguler, karena pendampingan lebih akan membuat waktu manasik lebih efektif. Pendampingan dan manasik juga dilakukan ketika di tanah suci nantinya. Manasik pertama dilakukan di hotel Ambhara yang terletak di jalan Aditiyawarman di kawasan Blok M jakarta selatan. Acara dilakukan dalam waktu sehari sebagai bentuk silaturahmi awal.

Cak Mar berangkat dari malang menggunakan kendaraan dini hari untuk mengambil jadwal penerbangan paling pagi dari surabaya ke cengkareng, kebetulan jadwalnya hari sabtu jadi Cak Mar harap jalanan jakarta juga agak lengang nantinya. Dari Cengkareng, Cak Mar menggunakan angkutan Damri Bandara tujuan Blok M. Tak perlu waktu lama untuk mendapatkan damri dari terminal 1 bandara soekarno hatta tersebut. Dan benar …. Jalanan cukup lengang pada sabtu pagi di jakarta, waktu menunjukkan sekitar pukul 7.10 saat Damri yang Cak Mar tumpangi menerobos jantung ibukota. Tak lama sekitar jam 7.30 Cak Mar sudah sampai di dalam terminal.

hotel ambhara
hotel ambhara di depan pasaraya blok m

Dengan modal tawakal dan hasil browsing maka Cak Mar memutuskan berjalan kaki ke Hotel Ambhara tempat kegiatan manasiknya. Alhamdulillah tidak memakan waktu lama untuk menemukan hotel tersebut, masuk dibukakan pintu oleh satpam hotel dan dengan ramah ditanya ada yang bisa dibantu …. Langsung saja Cak Mar utarakan keperluannya dan diarahkan menuju lantai 2. Cak Mar telpon teman yang sudah 14 tahun tidak bertemu tersebut (99-13 | mirip AADC 2 yaa 14 tahun) dan tak lama Cak Mar ketemu, Ika namanya … Masih saling kenal dan tak banyak yang berubah baik perawakan dan tutur bahasanya.

Setelah reuni sebentar, Cak Mar dibagikan modul dan kartu peserta kemudian diarahkan menuju meja sesuai nama yang sudah dipersiapkan. Cak Mar salami satu persatu peserta dalam ruangan tersebut, Toh nantinya juga bakal satu rombongan … Apa salahnya memberikan kesan pertama yang impresif. Setelah semua selesai, kembali ke kursi yang disediakan tadi. Tak lama datang seorang bapak bapak dan ibu dengan logat madura, Pak Tomin namanya. Tak banyak bicara, namun ramah ketika sedang ngobrol. Cak Mar sebut asal dan beliau juga sebut, Cililitan tinggalnya … Tidak bisa baca tulis, namun peserta haji plus beserta istri .. Allahu Akbar!!!! Ternyata beliau pengusaha angkot ..hehehehehe …

Manasik

Setelah sekitar 30 menit, acar dimulai dan dibuka dengan bacaan Al Quran. Dilanjutkan dengan pembukaan oleh pengurus dan lain lain. Begitu seterusnya sampai sore hari. Belum masuk pokok manasik, hanya gambaran umum pengurus, gambaran umum program, dan gambaran umum haji dan sebagainya.

Tibalah sore hari, ada kabar yang kurang enak … Marah dan kecewa tidak mungkin, karena inilah inti haji. Sebuah kabar yang datang dari pengurus dan didapat dari kementrian agama urusan haji yang diteruskan dari Arab Saudi. Tentu semua kita ingat bahwa Arab Saudi mengeluarkan kebijakan pemotongan kuota 20 persen baik haji plus dan reguler. Haji reguler dari 200 ribu menjadi 160 ribu, sedang haji plus dari 16 ribu menjadi 12 ribu. Pemotongan kuota didasarkan pada usia porsi dan kondisi usia jamaah juga.

Kebijakan PT bahwa sore itu tidak akan diumumkan siapa yang akan terkena imbas penotongan kuota tersebut. Hanya saja dari 42 orang jamaah yang terdaftar di PT Mulia Pacific bakalan ada kurang lebih 6 orang yang akan ditunda keberangkatannya di tahun depannnya yaitu 2014. Alasan saat itu adalah menunggu kepastian dari Dirjen PHU Kemenag RI. Cak Mar sudah langsung mencoba Qonaah saat itu, secar porsi Cak Mar masih muda karena dapat dari Change Name sebagaimana di tulisan pertama. Tapi, semua sudah ada Qodarnya.

Setelah semua acara selesai, dan proses pengumuman siapa saja yang akan terkena haji tunda disampaikan dalam waktu dekat lewat surat dan telepon. PT Mulia Pacific dan Ustadz saat itu hanya berpesan banyak banyaklah sabar kepada seluruh jamaah jika mendapat ujian apapun. Tibalah Cak Mar pulang. Cak Mar memutuskan tidak menginap di jakarta melainkan langsung mengambil istirahat di kereta api saja ke Malang.

Cak Mar langsung mengambil order taksi silver yang ada di depan hotel ambhara. Kebetulan keberangkatan sekitar 1 jam lagi, InsyaAlloh cukup untuk menembus dari Blok M menuju Stasiun Gambir.

berdoa

Dalam taksi Cak Mar cukup gelisah, tapi selalu mencoba untuk menenangkan diri dan ikhlash jika akhirnya terpilih sebagai yang tertunda. Kebetulan jalan protokol yang dilewati saat itu hujan deras sekali. Sesekali taksi yang Cak Mar tumpangi juga keluar masuk menyerobot jalur busway, sempat macet di patung kuda monas akhirnya diputuskan memutar di kebun sirih lewat tugu tani. Tepat waktunya sampailah di stasiun gambir tanpa terlambat. Naik kereta, istirahat dan besok paginya sampai malang.

Hari demi hari menunggu kabar, akhirnya sampailah waktu yang ditunggu. Ika mengabarkan, bahwa Cak Mar termasuk 6 orang yang ditunda keberangkatan hajinya ke tahun depan di tahun 2014. Allahu Akbar … Sebuah ujian yang berat. Tidak bisa menemani ayahanda dan ibunda yang berangkat pada tahun tersebut pastinya ….

Namun, semua adalah Qodarulloh. Semua adalah ketetapan. Ini adalah bentuk ujian kesabaran dan keimanan yang harus dilalui. Mungkin Allah ingin meluruskan niat Haji Cak Mar. Mungkin dikawtirkan niat Cak Mar tidak tulus berhaji namun lebih pada menemani orang tua. Atau kemungkinan kemunkinan yang lain …. Sekiranya hanya Allah yang maha mengetahui.

Comments

comments

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *