Medical Check Up Tes Kesehatan di Prodia Malang

Kali ini Cak Mar akan bercerita pengalaman​ MCU alias Medical Check Up di Prodia Malang. Sudah menjadi kewajiban bagi seorang pegawai bahwasannya setiap tahun harus mengikuti MCU. Sedianya sebenarnya MCU dilakukan di Balikpapan, akan tetapi dikarenakan alasan kemudahan waktu Medical Check Up maka Cak Mar request di Malang saja. Setelah disetujui dan diberi surat pengantar, Cak Mar menentukan hari Check Up di Prodia Malang.

Seperti pada umumnya sebagaimana tahun sebelumnya, MCU total itu kompleks. Cek Lab, termasuk di dalamnya Darah Total sebelum dan setelah puasa, Lab produk sekresi termasuk urin dan feses (yuck). Cek fisik antara lain pemeriksaan menyeluruh fisik umum, rontgen dada, pemeriksaan mata, pemeriksaan kepekaan telinga, pemeriksaan kapasitas paru paru, pemeriksaan struktur gigi. Kalau ada yang mempertanyakan biayanya semua tadi sekitar 1.7 juta (tarif September 2016).

Ceritanya karena ada darah puasa, maka diharuskan kita “berpuasa” dari asupan karbohidrat dan protein termasuk di dalamnya gula minimal 8 jam sebelum pengambilan darah. Nah, dikarenakan puasanya sebagian maka masih diperbolehkan minum air putih non manis selama masa puasa tersebut. Lagian minum air putih diperlukan dikarenakan akan ada pengambilan urin. Jadi, Cak Mar puasa mulai jam 10 an malam untuk tujuan pengambilan darah jam 7 an pagi. Aselinya juga makan terakhir sih jam 7 malam, jadi lebih lebih kalau untuk prasyarat darah puasa.

Besok hari, pukul 6:30 Cak Mar berangkat dari rumah menuju klinik Prodia Malang. Tempatnya kebetulan sudah pindah di jalan Jakarta di bilangan Universitas Malang (IKIP). Sampai di Klinik Prodia Malang, Cak Mar diarahkan parkir mobil pada tempat yang sudah disediakan. Siapin semua prasyarat, surat pengantar dari perusahaan kemudian langsung menuju tempat pengambilan nomor antrian. Walaupun masih pagi namun antrian sudah cukup banyak, antrian umum dan perusahaan dibedakan dengan abjad A, B dan seterusnya.

Rupanya Cak Mar mendapatkan antrian nomer B 3, dan tertera di layar masih melayani B 1 untuk kategori perusahaan dan asuransi.

By the way, ruang tunggu hang disediakan sangat nyaman. Kursi bersih dan rapi juga ruangan yang sejuk menjadi kita betah di dalam. Lampu temaram warna kuning menjadi khas dari Prodia Malang. Satu hal yang membuat kurang nyaman adalah, AC nyaaaa …. dingin banget. Pan ane juga udah minum air banyak, mau dibuang (dituruti pipis) juga eman soalnya kan mau dipakai buat sample ntar. Mana antrian juga belum dipanggil. Akhirnya ya sabarrrrr menunggu giliran dipanggil.

Antrian sudah berubah ke B2, habis ini pastinya Cak Mar akan dipanggil. Dan memang kemudian B3 dipanggil, Cak Mar maju. Bla bla bla .. intermeso kedatangan, menyamakan data karena ini adalah kunjungan kedua lanjut dengan persiapan pemeriksaan. Setelah dikasih sticker test, langsung menuju ke area belakang lobby untuk pengambilan sample.

Dimulai dari pengambilan sample darah, mulailah dilubangi dengan jarum besaaarr di pergelangan dalam siku kiri. Diambil 2 tabung darah sekitar 5 – 10 ml per tabung. Darah ditutup dengan perban bulet dan ditahan selama 5 menitan. Lanjut dengan pengambilan urin dan feses. Cak Mar dapat tips, daripada kesusahan saat pengambilan feses maka bisa dilakukan di rumah. Sedangkan untuk urin, jangan ambil pada keluaran pertama namun keluaran berikutnya. Darah, urin, feses selesai diambil dan Cak mar ijin untuk makan pagi dulu. Hal ini penting karena jeda makan terakhir masuk pencernaan dan pengambilan darah kedua harus 2 jam, jadi makan saja dulu.

Sebagai info, jam segitu cari sarapan tidaklah gampang. Selain harus ada, harga dan selera juga perlu dipertimbangkan. Cak Mar sebagai orang pas pasan memilih mencari kaki lima sebagai pilihan sarapan. Sebenarnya di depan Prodia Malang ini juga ada Cafe namun lupa namanya. Pilihan terdekat untuk kaki lima ada di booth menggunakan food car di arah selatan klinik Prodia Malang sekitaran 150 meteran. Sedia lalapan, pecel dan nasi campur.

Meluncurlah Cak Mar menuju tempat sarapan yang sekilas dari terbuat dari modifikasi mobil tadi, mulai memilih menu dan air minum. Setelah selesai menikmati makanan barulah dihitung dua jam dari waktu terakhir makanan masuk ke lambung. Jam menunjukkan pukul 7:50 yang mana artinya pengambilan darah kedua adalah pukul 9.50.

Kembali ke Laboratorium prodia, melapor kepada mbak petugas pengontrol alur check up. Disini kita bilang saja sudah sarapan dan siap untuk res berikutnya. Rangkaian tes berikutnya adalah Tes Fisik Umum, Tes Mata, Tes Rontgen, Tes EKG Jantung, Tes Paru Paru dan Tes Telinga. Ok Cak Mar kasih gambaran Tes yang disebutkan tadi.

Tes Fisik Umum, ini adalah rangkaian pertama tes setelah makan tadi. Tes meliputi pemeriksaan tinggi badan, pemeriksaan mata yang meliputi respon pupil dan tes buta warna, pemeriksaan berat badan, pemeriksaan gigi secara umum, pemeriksaan persendian, tekanan darah dan keluhan umum dalam beberapa waktu kebelakang. Yang ngetes adalah langsung Dokternya, nantinya dokternya akan memberi catatan atau rekomendasi jika diperlukan.

Tes Mata adalah tes umum sebagaimana tes biasanya. Tes buta warna sudah dilakukan di dokter tes fisik sebelumnya, sedangkan disini adalah tes mata untuk gejala plus, minus dan silinder. Cak Mar kadang memakai kacamata dalam aktifitas harian, makanya disarankan kacamata dibawa dan dipakai saat tes mata ini. Tes dilakukan oleh petugas alur tadi. Kemudian masih di tempat yang sama dilakukan tes rontgen pada dada kita.

Tes EKG adalah tes yang paling mendebarkan jika ditinjau dari hasilnya, karena ini adalah rujukan dan rekomendasi apakah kita masih layak bekerja secaea normal atau tidak. Tes EKG adalah tes pemantauan organ jantung bekerja apakah normal ataukah tidak normal. Tes dilakukan oleh perawat biasa. Tes dilakukan pada dada, kaki, dan tangan. Disini pakaian harus dilepas sehingga kita hanya perlu memakai celana saja. Usahakan jangan bawa celana ketat sejenis jeans yaa ..  karena akan mempengaruhi hasil dari tes EKG. Urutan yang dilakukan adalah pembersihan titik periksa dengan gel medis. Kemudian pada titik tadi ditempeli sensor, dua sensor pada kaki, dua sensor pada tangan, dan empat sensor pada kawasan dada.

Sesaat kemudian kita diminta untuk bernafas normal, dan mulailah perekaman EKG. Disini kita harus se rileks mungkin. Jikalau indikasi kegagalan saat rekam biasanya akan dimuali prosedur perekaman EKG kembali. Namun jikalau memang kondisi jantung kita yang tidak normal ya tidak perlu diulangi. Kebetulan Cak Mar cukup sekali rekam EKG, dan berhasil. Sekilas menurut perawat yang melakukan tes ditunjukkan hasilnya bagus. Karena hasilnya bagus, maka bekas gel tadi dibersihkan dan dilanjutkan pada tes selanjutnya.

Selanjutnya menuju ke tes paru paru dan telinga yang biasanya dalam satu ruangan. Disini tes dilakukan oleh perawat. Tes paru juga cukup kritis, karena mempengaruhi pada rekomendasi pekerjaan nantinya. Tes paru dilakukan dengan melihat kapasitas paru dan fungsinya. Kita akan diberikan pipa steril dan ditancapkan kepada sebuah sensor rekam kapasitas angin. Jadi yang harus dilakukan adalah menghirup udara sebanyak banyaknya kedalam paru kemudian dihembuskan ke alat tadi melalui pipa yang disediakan. Total hembusan harus diatas standar yang ditunjukkan dalam grafik. Kalau gagal maka harus diulang lagi sampai dapat grafik yang bagus.

Tes berikutnya adalah tes telinga atau disebut umum sebagai audiometri. Tes ini dilakukan dengan ruangan kedap suara dan telinga kita kanan kiri akan dipasangi ear muff atau sejenis headset untuk mendengarkan suara pada frekuensi tertentu. Setelah masuk ruangan dengan headset terpasang, kita akan diberikan sebuah tombol yang harus dipencet jika mendengarkan suara baik dari telinga kanan maupun telinga kiri. Prosedur nya adalah perawat memberikan suara secara berurutan dari mulai frekuensi besar sampai kemudian mengecil dan mengecil. Sampai pada titik tertentu kita tidak akan mendengarkan suara lagi berarti memang kapasitas pendengaran sudah maksimal. Suara yang dikirimkan ke headset tidak berpola, jadi kita tidak bisa mengakali seakan akan kita mendengarkannya.

Setelah tes telinga selesai, maka proses tes selanjutnya tinggal pengambilan darah kedua setelah puasa. Waktu menunjukkan pukul 9.05 artinya masih menunggu 45 menit lagi. Waktu tersebut bisa untuk jalan jalan ataupun mau nonton tv. Cak Mar pakai untuk keliling sekitaran alun alun mencari barang tambahan yang membutuhkan waktu pas. Lima menit sebelum jam 9.50 Cak Mar datang lagi ke Laboratorium Prodia untuk pengambilan darah kedua dari tangan satunya.

Selesai. Tinggal mengambil hasil pada keesokan harinya. Semoga memberikan gambaran tes kesehatan. 

Comments

comments

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *